Pada sesi yang kedua pukul 19.30-21.30 WIB, acara lebih
santai dari pada sesi pertama. Sesi kedua ini dimulai setelah makan malam di
Ruang Heritage yang terletak di seberang Eastparc Hotel. kali ini pembicaranya
adalah Pak Ma’ruf Cahyono, Sekretaris Jenderal MPR RI.
Pembicara kali ini tidak kalah fenomenal dengan ketua MPR RI Bang Zulkifli yang menjadi pembicara di sesi pertama sebelumnya. Pak Ma’ruf Cahyono merupakan Sekretaris Jeneral MPR RI termuda Indonesia sepanjang sejarah yang dilantik bulan Februari lalu.
Beliau membawakan materi diskusi dengan santai dan
menggunakan bahasa yang mudah dicerna. Beliau juga menyampaikan terima kasih
dari Pak Zulkifli Hasan kepada para netizen dan awak media yang telah hadir dan
sangat mengapresiasi acara “Netizen Jogja Ngobrol bareng MPR RI” serta berharap
acara-acara seperti ini bisa terselenggara di kota-kota lain juga.
Pada sesi ini, pengetahuan saya semakin bertambah, karena
saya baru tahu mengenai tugas setiap anggota MPR RI yang berjumlah 693 orang
yang terdiri dari DPR dan DPD, yaitu:
Sesuai Pasal 5 UU Nomor 17 Tahun 2014 juncto UU Nomor 42
Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPR dan
DPRD (atau UU MD3). Secara umum tugas MPR adalah:
- Memasyarakatkan Ketetapan MPR (TAP MPR),
- Memasyarakatkan 4 Pilar MPR RI,
- Melakukan kajian sistem ketatanegaraan, dan
- Menyerap aspirasi masyarakat.
Oleh sebab itu, dalam melaksanakan tugasnya dalam
memasyarakatkan 4 Pilar tidak bisa sendiri. MPR RI menggandeng netizen dalam
mensosialisasikan 4 Pilar tersebut. Bahkan netizen pun ditantang untuk
menuangkan pikiran dalam tulisan dimana tuisan itu bisa diterima oleh semua
kalangan.
Dalam diskusi kedua ini beliau juga berharap bahwa
tulisan-tulisan dari blogger tersebut dikumpulkan dan dicetak. Dan cetakan
tersebut dibagikan kepada setiap anggota MPR RI agar dapat dibaca.
Beliau megatakan bahwa tidak ingin ada miss-persepsi terhadap MPR antara MPR dulu dan sekarang, pentingnya
merawat Indonesia dan menjaga 4 Pilar.
Sesi ketiga keesokan harinya Sabtu, 19 Maret 2016 pukul
09.00-11.00 disampaikan oleh Bapak TB. Soenmandjaja dengan tema "Menangkal
Radikalisme dengan 4 Pilar."
Jika ada radikalisme yang timbul pada masyarakat, jangan
salahkan agamanya, tapi salahkan individunya atau pemeluk agamanya. Dan
penyebab radikalisme bisa saja karena masalah ekonomi bukan hanya ideologi.
Beliau menambahkan ada tiga faktor yang menyebabkan seseorang
menjadi radikal. Tiga faktor tersebut adalah faktor keluarga, dimana bisa saja
dahulu keluarga orang tersebut mengalami konflik yang membekas pada dirinya.
Yang kedua adalah faktor pendidikan atau pengajaran. Sementara faktor yang
terakhir adalah karena pilihan.
Acara Penutupan |
Setelah sesi ketiga berakhir, acara “Netizen Jogja Ngobrol bareng MPR RI” di
Eastparc Hotel Jogja ditutup oleh Sekjen MPR RI Ma’ruf Cahyono.
Bersama Bp. TB. Soenmandjaja |
Maka dari itu saya mengajak setiap kita mari jadikan
Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa, UUD 1945 sebaagai konstitusi yang
nyata, NKRI jiwa raga kita, dan Bhineka Tunggal Ika penyatu dalam
keheterogenitasan kita. Untuk tercapainya moral, etika, dan kepribadian bernegara.
Haaiii, adeknya Rian yaaa (komen nggak nyambung)
BalasHapusHaloo, iya Tante hehehehe :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusSmoga nfgak dipanggil om... adiknya Rian ya?
BalasHapusSmoga nfgak dipanggil om... adiknya Rian ya?
BalasHapusHehe inggih kakang, adik dari jauh..hehehe
HapusHehe inggih kakang, adik dari jauh..hehehe
HapusKenapa pada commen nya adiknya rian, aku emooohhhhhh wkakakakaka
BalasHapusKenapa pada commen nya adiknya rian, aku emooohhhhhh wkakakakaka
BalasHapusHahaha emoh yoan
HapusHahaha emoh yoan
Hapus